"

8 Bab 8 Open Source Software Untuk Menjalankan Bisnis

Forrester Research yang belum lama mengumumkan hasil dari jajak pendapat terhadap eksekutif perusahan tentang Open Source di negara-negara USA, Inggris, Perancis, Jerman dan Kanada. Dari hasil pemantauan tersebut dikatakan bahwa Open Source Software Goes Mainstream diadopsi paling tidak di perusahan di Jerman (58 persen) dan Perancis (49 persen) sementara Inggris menduduki tempat ketiga dengan 40 persen.

Alasan menggunakan software bebas di perusahan adalah terutama demi penghematan biaya yang ditemukan paling tidak sekitar 56 persen dari 2200 perusahan yang dijajaki. Menurut Forrester, badai krisis yang melanda dunia saat ini juga telah memberikan kontribusi terhadap langkah perusahan menuju solusi Open Source. Diindikasikan bahwa penyebaran OSS di perusahan saat ini lebih cepat dari pada teknologi lainnya seperti ERP atau Enterprise-Services.

Sebagaimana dijelaskan Jeffrey S. Hammond, Analyst di Forrester, OSS kini tidak lagi dapat diabaikan. Berkat Open Source telah terjadi pergesaran expektasi pelanggan terhadap harga dan tendensi pembelian. Yang tadinya membeli paket solusi lengkap dari satu vendor, kini ngetrend untuk membeli sistem per komponen.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, akibat ekonomis terbesar dari open source dan juga Microsoft adalah memungkinkan berbagai bisnis berjalan lebih efisien. Kini, bidang bisnis apa pun membutuhkan software untuk mendukung operasional bisnisnya. Namun, software bukanlah sumber keuntungan mereka, melainkan sumber biaya. Penggunaan software open source dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas.

Penggunaan sistem operasi open source (Linux) akan meningkatkan produktivitas pegawai dalam menggunakan komputer. Sebab, Linux memiliki reliabilitas dan performa yang lebih baik pada perangkat keras yang sama. Selain itu, biaya lisensinya hampir tidak ada dan Linux juga memiliki tingkat keamanan yang lebih baik.

Dengan demikian, fungsi sistem operasi untuk memudahkan penggunaan komputer dan mengatur penggunaan perangkat keras secara efisien dapat tercapai dengan lebih baik. Produktivitas pegawai pun akan meningkat karena tidak ada lagi waktu produktif  yang terbuang bila sistem mengalami masalah virus, hang, lambat, dan sebagainya. Selain itu, adanya teknologi Live CD/DVD memungkinkan para karyawan mencoba menggunakan Linux tanpa instalasi pada tahap pra-migrasi. Para pegawai dapat mencobanya tanpa khawatir akan mengganggu sistem yang sudah terinstal.

Keuntungan apa saja yang bisa diperoleh dan apa saja yang perlu Anda perhatikan bila ingin memanfaatkan open source software untuk menjalankan bisnis?

  • Keuntungan
    • Total Cost of Ownership

Total Cost of Ownership adalah ukuran yang menunjukkan harga kepemilikan perangkat keras maupun perangkat lunak. TCO tidak hanya memperhitungkan biaya pembelian awal, namun juga menghitung biaya perawatan, pelatihan, dan pengembangan lebih lanjut.

  1. Sistem free software lebih murah pada pembelian awal. Meskipun free merujuk pada freedom (kebebasan) bukan harga. Setelah membeli suatu sistem propietary, sebenarnya anda hanya diberi hak pakai. Sedangkan pada lisensi open source, anda benar-benar memilikinya setelah menyetujui lisensinya.
  2. Biaya perawatan atau upgrade pada jangka panjang juga jauh lebih murah pada sistem GNU/Linux. Misalnya, upgrade produk Microsoft biasanya mencapai setengah dari harga pembelian. Selain itu, pengguna dihadapkan hanya pada satu pilihan harga. Sehingga pada jangka panjang, harga tergantung pada kebijakan Microsoft. Sebaliknya, sistem GNU/Linux dapat didownload secara gratis atau dibeli lagi (secara umum, kurang dari $100). Harga ini memang belum termasuk technical support, namun harga technical support dapat bersaing karena ada berbagai vendor (situasi yang tidak mungkin terjadi pada produk Microsoft).
  3. Sistem GNU/Linux umumnya dapat menggunakan perangkat keras secara lebih efisien, dan dapat menggunakan perangkat keras lama. Sehingga menuntut biaya perangkat keras yang lebih rendah, dan pada beberapa kasus dapat mengeliminasi kebutuhan perangkat keras baru. Selain itu, free software juga berjalan lebih cepat pada perangkat keras baru.
  4. Sistem free software cenderung membutuhkan perawatan administrasi yang lebih rendah. Survei pada pemerintahan Eropa menunjukkan bahwa administrator sistem free software dapat mengelola 35% komputer lebih banyak untuk setiap administrator dibandingkan dengan sistem propietary.
  5. Netproject melaporkan bahwa TCO dengan Linux pada desktop adalah 35% dari TCO Microsoft Windows (penghematan 65%). Netproject’s Cost of Ownership report menemukan penghematan yang signifikan dan melaporkan penyebabnya sebagai berikut:
  6. a) Eliminasi harga lisensi baik untuk perangkat lunak sistem maupun perangkat lunak perkantoran (office).
  7. b) Eliminasi vendor yang memaksa update perangkat lunak yang tidak perlu.
  8. c) Pengurangan dalam jumlah security updates untuk perangkat lunak.
  9. d) Tidak memerlukan pembelian perangkat lunak antivirus.
  10. e) Pengurangan jumlah staff yang diperlukan untuk support.
    • Penghematan Biaya

Dilihat dari sudut pandang biaya, sumber penghematan yang bisa diperoleh yaitu:

  1. Hemat biaya lisensi pengadaan perangkat lunak, lisensi up-grade, dll.
  2. Hemat biaya dukungan teknis.
  3. Hemat biaya pembelian perangkat keras dan up-grade parangkat keras (sebab, Linux sangat fleksibel terhadap hardware).
  4. Sedikit kehilangan laba ketika sistem down. Mengapa? Karena sistem Linux jarang (bahkan hampir tidak pernah) down. Desain yang modular juga memungkinkan recovery yang cepat karena kerusakan pada satu modul tidak akan menyebar ke seluruh sistem.
  5. Hemat biaya yang harus dikeluarkan ketika data hilang karena kesalahan program di sistem operasi atau perangkat keras yang dipersyaratkan oleh sistem operasi.
  6. Hemat biaya yang harus keluar karena gangguan virus
    • Keuntungan Jangka Panjang

Keuntungan jangka panjang yang lebih besar justru berasal dari konsep dan prinsip open source itu sendiri, yaitu:

  1. Dapat menjaga investasinya dalam bidang software, tidak tergantung pada sebuah vendor.
  2. Lebih memahami kerja dari suatu software, sehingga tidak terlalu tergantung pada dokumentasi yang tersedia.
  3. Dapat melihat dan mencari kelemahan software, bahkan dapat memperbaikinya bila mau. Update biasanya jauh lebih cepat tersedia daripada closed software.
  4. Dapat memindahkan software tersebut ke sistem operasi yang lain atau yang baru atau hardware yang berbeda.
  5. Dapat menggunakan source code untuk membuat aplikasi yang disesuaikan kebutuhannya.
  6. Sehingga staf divisi TI (teknologi informasi) memiliki waktu luang lebih yang biasa dipakai untuk perbaikan. Mereka pun dapat memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mengembangkan aplikasi bisnis berbasis TI yang lebih baik untuk kantor atau perusahaannya.

 

  • Tahapan dalam Penerapan Open Source
    • UGM Goes Open Source

Studi kasus terbaru adalah migrasi ke Linux yang dilakukan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. UGM Goes Open Source atau UGOS yang sedang dilakukan secara bertahap pada tiap fakultas. Proses yang dilakukan adalah sebagai berikut. Proses migrasi UGM Goes Open Source, tidak selalu berhubungan dengan masalah teknis. Karena diharapkan pasca migrasi pengguna telah terbiasa menggunakan sistem operasi Linux. Dengan mengedepankan asas kenyamanan pengguna, maka migrasi dilakukan secara bertahap namun tetap memiliki target penyelesaian.

  1. Koordinasi, tahap ini merupakan proses lobi dengan unit kerja yang akan dimigrasi. Dalam tahapan ini, tim UGOS melakukan koordinasi dan memberitahukan proses migrasi bertahap kepada unit kerja yang akan dimigrasi.
  2. Roadshow/demo, setelah proses koordinasi, biasanya unit kerja mengirimkan permintaan untuk roadshow bahkan terkadang langsung memasuki tahap survey tanpa melalui tahapan ini. Dalam roadshow tim UGOS memberikan seluruh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan migrasi ke open source, selain itu juga merupakan sosialisasi proses dan program UGM Goes Open Source kepada unit kerja yang akan dimigrasi.
  3. Survey pertama, merupakan survey untuk mendapatkan informasi tentang hardware dari pengguna, sehingga dengan informasi yang didapat dapat memberi kemudahan untuk mengetahui kompabilitas hardware dari setiap PC. Selain itu juga bertujuan untuk mencegah kesalahan dalam proses instalasi sistem Linux.
  4. Survey kedua, merupakan survey kebutuhan dan tingkat kemahiran pengguna terhadap aplikasi tertentu, sehingga tim UGOS dapat menentukan apakah PC pengguna tersebut layak dimigrasi atau tidak. Jika tidak dapat dimigrasi biasanya hanya permasalahan aplikasi tertentu yang tidak dapat berjalan di sistem operasi Linux. Informasi yang didapat dari hasil survey juga digunakan untuk menentukan aplikasi pengganti bagi pengguna.
  5. Olah data, merupakan tahap pengolahan data dan informasi yang kami peroleh dari hasil survey. Dari sini tim UGOS melakukan studi kelayakan migrasi, penjadwalan, penentuan prioritas, dan metode migrasi yang digunakan.
  6. Migrasi, merupakan proses instalasi dan konfigurasi PC yang dimigrasi pada unit yang telah memberikan ijin migrasi. Selain itu pranata/tim teknis di unit kerja juga sudah melakukan backup data-data pada PC yang akan dimigrasi. Pada tahapan ini, tim UGOS melakukan secara bertahap berdasarkan informasi yang di dapat dari survey. Waktu migrasi sangat bervariasi, tergantung dari jumlah PC dan kenyamanan pengguna.
  7. Pendampingan, merupakan proses mendampingi dan memberikan sedikit privat kepada pengguna dalam menggunakan sistem operasi Linux dan aplikasinya. Biasanya setelah migrasi, tim UGOS melakukan pendampingan selama 1 atau 2 minggu, waktu pendampingan tergantung dari tingkat adaptasi pengguna. Jika pengguna sudah merasa nyaman, akan dilanjutan pada migrasi dan pendampingan PC/person/bagian lain. Pengguna juga bisa diberikan penduan praktis penggunaan sistem operasi Linux dan Aplikasinya.
  8. Helpdesk dan Support, merupakan tahapan ini bersifat dukungan dan troubleshooting terhadap permasalahan yang dihadapi pengguna. Support akan di agendakan secara berkala, dan pengguna dapat melakukan memanfaatkan fasilitas support online, telephony, bantuan langsung, dsb.
  9. Pelatihan, setiap tahun tim UGOS selalu mengadakan pelatihan teknis. Pelatihan ini diharapkan memberikan pengetahuan dan skill bagi tim teknis unit kerja yang dimigrasikan, sehingga dapat secara mandiri melakukan migrasi dan menjadi helpdesk di unit masing-masing. Selain itu unit kerja juga bisa melakukan request pelatihan dengan materi pilihan.
    • Persiapan

Anda bisa mempelajari studi kasus di atas dan menyesuaikannya dengan proses migrasi pada kasus anda sendiri. Jika anda baru memulai bisnis, lebih mudah bila anda menggunakan software open source sejak awal. Sebab, bila anda sudah terbiasa dengan sistem lain, akan muncul masalah kebiasaan yang perlu ditangani. Saat ini sudah tersedia aplikasi open source untuk keperluan semua bidang . Mulai dari rumah sakit, airport, hingga warnet dan rental.

Salah satu hambatan yang menyebabkan orang enggan beralih ke open source adalah tidak adanya dukungan teknis untuk open source. Berbeda dari perangkat lunak proprietary yang menyediakan dukungan adalah pembuatnya, perangkat lunak open source memungkinan setiap orang untuk menyediakan dukungan teknisnya. Layanan ini cukup banyak dibutuhkan oleh pengguna open source dan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan saat ini. Anda perlu memutuskan apakah akan mencari dukungan dari luar atau membangun SDM internal untuk melakukannya.

Rencanakan penggunaan dan kebutuhan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan ketersediaan sumber daya manusia (brainware).

  • Analisis Kebutuhan

Sebelum memulai proses migrasi, anda harus melakukan analisis kebutuhan. Hal ini dapat anda lakukan misalnya dengan survei. Ada beberapa pertanyaan yang harus terjawab dengan jelas, yaitu:

  1. Apa saja software yang dibutuhkan oleh bisnis anda?
  2. Apakah kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan aplikasi open source yang sudah ada?
  3. Apakah anda seringkali bertukar data atau dokumen dengan klien? Perhatikan masalah kompatibilitas.
  4. Siapa saja penggunanya nanti, dan seperti apa tingkat pengetahuan komputer calon pengguna?
  5. Hitung peningkatan produktivitas dan penghematan yang akan dicapai dan alokasi dana yang tidak terpakai akan dialihkan ke mana?
    • Dukungan Pasca Migrasi

Hal terpenting yang seringkali terlupakan dalam proses migrasi adalah justru dukungan pasca migrasi. Jangan hanya mementingkan persiapan pra-migrasi dan proses pelaksanaan migrasi. Antisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul pasca migrasi, misalnya penolakan dari pengguna.

Selenggarakan pelatihan, bangun komunitas internal yang terhubung melalui intranet. Komunitas internal yang kuat akan berfungsi sebagai pemberi dukungan pasca migrasi yang baik. Komunitas pun akan berkembang hingga tidak lagi diperlukan pelatihan.

  • Pemilihan Software Open Source

 

  • Identifikasikan Kandidat

Anda memang harus melakukan pencarian untuk mengumpulkan alternatif kandidat. Jangan hanya memiliki calon tunggal untuk anda gunakan. Akan lebih baik bila ada beberapa alternatif yang dapat anda pilih. Sebab, monokultur tidak akan menyuburkan inovasi. Sekali anda menggunakan suatu produk, anda membangun ketergantungan.

Untuk keperluan umum, sejumlah aplikasi open source berkualitas telah disertakan sebagai bonus CD buku ini. Keterangan mengenai aplikasi yang disertakan sebagai bonus CD buku ini dapat dilihat pada Lampiran G. Bila dirasa kurang, anda bisa merujuk lampiran E yang berisi daftar padanan aplikasi open source untuk aplikasi propietary  yang biasa digunakan.

Sementara untuk aplikasi yang lebih khusus, anda bisa mencarinya ke berbagai situs yang menjadi host pengembangan program-program open source. SourceForge.net adalah salah satu yang cukup popular. Ada pepatah di dunia Unix/Linux yang berbunyi, “there’s more than one way to do it”. Karena filosofi kebebasan, seringkali tersedia beberapa aplikasi untuk fungsi yang sama. Tentu saja anda tidak perlu menggunakan semuanya. Anda harus memilihnya.  Bagaimana memilihnya? Berikut ini sedikit panduan yang bisa membantu. Beberapa cara dapat ditempuh untuk mengidentifikasi kandidat.

  1. Pencarian pada situs web yang mengkhususkan diri untuk menyediakan data mengenai berbagai program free dan open source.

 

Situs web Enterprise Open Source Directory

Enterprise Open Source Directory menelusuri proyek-proyek kunci dan menyediakan komentar-komentar. Mereka juga menyediakan  “Requests for Advice” atau RFAs sebagai jalan untuk terhubung ke Requests for Proposals (RFPs).

Freshmeat  memiliki daftar yang cukup luas, dan memasukkan ranking. Icewalkers memelihara sebuah daftar, namun hanya menelusuri program yang berjalan di atas Unix/Linux.

“Free Software Directory” dari Free Software Foundation menyajikan daftar yang lebih pendek. Sebab, mereka bekerja keras menjaga akurasi informasi yang mereka sediakan. Mereka memeriksa lisensi dengan cermat.

 

Proyek OpenDisc yang disertakan sebagai bonus CD buku ini berisi program-program open source berkualitas yang menyertakan installer berbasis Windows. Gunakan Koders.com bila anda adalah developer yang mencari komponen untuk digunakan kembali.

  1. Gunakan fasilitas pencarian pada situs-situs yang memfasilitasi pengembangan berbagai proyek open source. Misalnya SourceForge dan Savannah.
  2. Gunakan mesin pencari yang umum di internet. Contoh yang bagus adalah Google; mesin pencari lain yang juga cukup bagus meliputi Teoma, Alltheweb, and AltaVista.
  3. Gunakan mesin pencari yang memiliki fasilitas khusus untuk kebutuhan anda. Misalnya pencarian Google khusus pada Linux dan BSD akan sangat membantu, termasuk bila anda mencari program ope source yang berjalan pada Windows. Krugle adalah mesin pencari untuk kode program.
  4. Perhatikan apa yang dipaketkan oleh distributor Linux. Debian menyertakan banyak sekali proyek open source dalam distribusinya. Karena berbasis internet, sangat mudah bagi Debian untuk menyertakan proyek apa saja dalam distribusinya.

Hindari mesin pencari yang mempunyai konflik kepentingan. Misalnya mesin pencari yang dimiliki oleh pembuat produk tertentu. Beberapa mesin pencari (misalnya Google) menyediakan layanan berbayar. Namun mereka memisahkan hasil pencarian berbayar dengan hasil dari pencarian yang tidak berbayar. Artikel yang anda dapatkan dengan harga tertentu tentu bisa membantu mengidentifikasi pilihan-pilihan. Tetapi jangan lupa untuk melihat juga hasil teratas dari pencarian tidak berbayar.

Cobalah berbagai variasi pencarian. Identifikasi beberapa kata kunci yang bisa menggambarkan apa yang anda cari. Orang lain belum tentu menggunakan konvensi penamaan yang sama. Jadi, anda perlu mencoba variasi-variasi.

Bila anda sudah mengantongi nama suatu produk yang sudah sangat dikenal, carilah nama tersebut ditambah dengan kata-kata seperti “compete”, “competitor”, atau “compatible”. Misalnya anda ingin mencari alternatif dari Microsoft Office, coba gunakan kata kunci “Microsoft Office competitor”. Saya yakin anda akan menemukan OpenOffice.org dari hasil pencarian.

  • Bacalah Review yang Sudah Ada

Anda tentu setuju bahwa membaca review lebih efisien daripada mempelajari sendiri. Carilah review yang membahas berbagai produk dalam kategori yang anda butuhkan. Jangan lupakan memasukkan produk open source paling populer. Misalnya, jika anda mencari web server, jangan sampai tidak memasukkan Apache sebagai kandidat.

Setiap review dapat mengandung bias. Maka, disarankan untuk membaca lebih dari satu review untuk mengurangi bias.

  • Bandingkan Atribut-Atribut Penting Secara Ringkas
  1. Fungsionalitas

Hal terpenting dalam pemilihan ini sangatlah sederhana:  apakah program tersebut mengerjakan yang anda inginkan? Hal lain yang tak kalah penting adalah sebaik apa program tersebut dapat diintegrasikan dan kompatibel dengan komponen yang sudah anda miliki. Bila ada standar yang relevan (baik de facto atau de jure), pakah program tersebut mendukungnya? Misalnya, bila anda perlu bertukar data dengan pihak lain yang menggunakan program yang belum tentu sama, sebaik apa ia melakukannya?

Pertimbangkan juga permintaan perangkat keras dan sistem operasi yang didukung, serta program terkait yang dibutuhkan. Apakah persyaratan perangkat keras, sistem operasi dan kebutuhan akan program lain bisa anda terima?

Tambahan fleksibilitas dan kemudahan kustomisasi akan lebih baik. Satu pilihan tambahan yang hanya berlaku di dunia open source yaitu anda bisa menambahkan sendiri fungsionalitas yang anda butuhkan namun belum tersedia, dengan memodifikasi source code.

  1. Biaya

Ketika mempertimbangkan biaya, perhitungkan seluruh biaya yang ada. Biasanya hal ini dilakukan dengan menghitung Total Cost of Ownership (seluruh biaya yang terkait dalam distribusi program dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun). Anda bisa juga menghitungnya sebagai Return on Investment (membandingkan total biaya dan total keuntungan), dalam jangka waktu yang tetap.

Jadi, untuk setiap pilihan, anda harus menghitung semua biaya yang diperlukan. Biaya yang berpotensi muncul dalam pemilihan software antara lain meliputi: biaya lisensi, biaya instalasi, biaya untuk upgrade lisensi, biaya staff (biaya untuk orang yang akan menggunakannya), biaya dukungan dan perawatan/pemeliharaan (termasuk biaya troubleshooting), biaya tidak langsung (misalnya downtime dan training), biaya transisi (misalnya transisi data atau upgrade), dan biaya yang diperlukan untuk perangkat keras.

  1. Pangsa Pasar

Adalah penting untuk mengetahui sebanyak apa pengguna suatu produk yang akan anda gunakan. Semakin banyak pengguna suatu program open source, semakin banyak pula developernya. Karena sebagian besar pengembang open source awalnya adalah pengguna.  Situs suatu proyek seringkali mencantumkan daftar pengguna mereka, apalagi pengguna dalam skala besar. Popularitas suatu proyek akan meningkat bila calon pengguna mengetahui bahwa proyek tersebut digunakan secara serius, misalnya oleh perusahaan besar atau instansi pemerintah suatu negara.

  1. Dukungan

Dukungan bisa mencakup: pelatihan pengguna mengenai bagaimana menggunakan produk, instalasi produk, dan menjawab permasalahan yang dihadapi pengguna dalam memanfaatkan suatu produk. Termasuk di dalamnya adalah dokumentasi produk, jaminan, dan ganti rugi yang anda perlukan.

Lihatlah dokumentasi yang tersedia. Kebiasaan para pengguna adalah malas membaca dokumentasi. Seringkali mereka baru membaca dokumentasi ketika ada masalah. Dokumentasi biasanya tersedia dalam beberapa bentuk: manual pengguna, manual administrator, materi “quick start”, reference guide, dan lain-lain. Apakah anda bisa memahaminya? Atau anda memerlukan buku dari pihak ketiga mengenai produk tersebut.

Salah satu perbedaan besar antara program open source dan propietary adalah bagaimana dukungan dilakukan dan ditangani. Pada dasarnya, pengguna program open source mempunyai beberapa pilihan:

  1. a) model dukungan komersial tradisional, yaitu dengan membayar perusahaan tertentu untuk menyediakan dukungan;
  2. b) menyediakan dukungan secara internal atau in-house, yaitu dengan menunjuk beberapa orang atau kelompok di dalam perusahaan untuk menjalan fungsi tersebut;
  3. c) atau bergantung kepada komunitas pengguna dan pengembang software tersebut, misalnya melalui mailing-list.

Pilihan-pilihan ini bisa diterapkan pada masing-masing keperluan. Baik pada pelatihan, instalasi, menjawab pertanyaan pengguna, perbaikan, penambahan fungsionalitas. Jawabannya pun bisa berbeda untuk setiap kasus. Bergantung pada komunitas pengguna dan pengembang pun juga sangat mungkin dilakukan. Sebab, pada 2007, InfoWorld menganugerahkan penghargaan “Best Technical Support” kepada “Linux User Community”, mengalahkan dukungan teknis dari seluruh vendor-vendor software propietary.

  1. Perawatan/Kesinambungan

Software yang dikembangkan secara aktif lebih mungkin untuk bertahan dalam jangka panjang. Tidak ada program yang sempurna. Dan hampir tidak ada program statis (yang tidak dikembangkan lagi) yang sangat berguna bagi banyak orang. Mengapa? Sebab, kebutuhan penggunaan suatu software terus bertambah. Pengembangan secara kontinu menjadi suatu keniscayaan.

Dengan demikian, sangat penting untuk mengetahui seberapa aktif pengembangan suatu proyek. Apakah memiliki rencana rilis dalam jangka panjang? Beberapa indikator yang dapat digunakan adalah: diskusi aktif dalam mailing list, bug tracking system (sistem penelusuran bug), public wiki, adanya review independen, adanya buku yang diterbitkan untuk suatu produk atau suatu komponen.

  1. Reliabilitas dan Performa

Reliabilitas adalah ukuran seberapa sering sistem mampu bekerja sebagaimana mestinya. Bisa juga dibalik, seberapa sering sistem tidak berjalan seperti seharusnya. Cara terbaik untuk mengukur reliabilitas adalah mengujinya dalam kondisi full workload sebenarnya.

  1. Skalabilitas

Skalabilitas, dalam hal ini bisa diartikan sebagai ukuran data atau masalah yang dapat ditangani oleh program tersebut. Bila anda berharap program tersebut mampu menangani kumpulan data yang sangat besar atau dapat dieksekusi di atas komputer paralel atau cluster terdistribusi, maka harus ada bukti bahwa program tersebut pernah digunakan untuk menangani hal tersebut.

  1. Kemudahan Penggunaan

Usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “Usability” juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses desain. Usability diukur dengan lima kriteria, yaitu: Learnability, Efficiency, Memorability, Errors, dan Satisfaction.

Learnability mengukur tingkat kemudahan melakukan tugas-tugas sederhana ketika pertama kali menemui suatu desain. Efficiency mengukur kecepatan mengerjakan tugas tertentu setelah mempelajari desain tersebut. Memorability melihat seberapa cepat pengguna mendapatkan kembali kecakapan dalam menggunakan desain tersebut ketika kembali setelah beberapa waktu. Errors melihat seberapa banyak kesalahan yang dilakukan pengguna, separah apa kesalahan yang dibuat, dan semudah apa mereka mendapatkan penyelesaian. Satisfaction mengukur tingkat kepuasan dalam menggunakan desain.

  1. Isu Keamanan

Cara termudah untuk memeriksa keamanan suatu program adalah melihat manual pengguna, apakah ada bagian yang membahas bagaimana menjaga agar program dapat digunakan dengan aman. Apakah proyek software tersebut mempunyai alur proses untuk melaporkan lubang keamanan. Cara lainnya adalah memeriksa mailing list developer untuk melihat apakah mereka mendiskusikan isu keamanan dan bekerja untuk menjaga agar program tetap aman digunakan.

  1. Flexibilitas/Tingkat Kustomisasi

Fleksibilitas mengukur sebaik apa suatu program bisa digunakan untuk menangani keadaan yang tidak biasa, yang tidak didesain sejak awal untuk keperluan tersebut. Sementara tingkat kustomisasi mengukur sebaik apa anda bisa melakukan kustomisasi suatu produk agar sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan spesifik anda. Umumnya hal ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kemampuan memrogram. Anda bisa memeriksa apakah ada fasilitas yang memudahkan penambahan fungsionalitas agar sesuai dengan kebutuhan, misalnya template, plugin, application programming interface (API), dan command language.

 

  1. Interoperabilitas

Sebisa mungkin, kandidat produk anda mendukung standar yang relevan. Sehingga anda tidak terikat pada suatu vendor. Umumnya, produk open source sudah menerapkan standar yang relevan. Karena tidak ada alasan ekonomis untuk tidak mengikuti standar. Jadi, anda perlu memeriksa standar yang relevan (misalnya format data atau protokol), dan sebaik apa kandidat program anda mendukungnya. Bila memenuhi standar, maka anda bisa menggunakan produk paling populer dan berganti pada produk lain kapan saja tanpa takut kehilangan data.

  1. Isu-isu Legalitas/Lisensi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa apakah lisensi program yang anda gunakan benar-benar lisensi free/open source. Beberapa yang populer telah kita bahas pada Bab 3 yaitu: GPL, LGPL, MIT, BSD, Artistic, Mozilla Public License. Bila lisensinya tidak populer, anda bisa merujuk pada situs Open Source Initiative (www.opensource.org) atau Free Software Foundation (www.fsf.org). Bila masih kurang jelas, anda juga bila melihat kembali kriteria-kriteria yang menjadi syarat suatu program dapat disebut sebagai program free/open source yang telah dibahas di Bab 2 buku ini.

Pemilihan lisensi harus diperhatikan bila anda ingin menjadi developer  atau berniat memodifikasi kode program dan menyebarkan modifikasinya. Namun bila anda hanya menggunakannya saja, maka semua lisensi open source membebaskan setiap orang untuk menggunakan dan menyebarluaskan salinannya.

Ada dua jenis lisensi utama pada program open source. Yaitu copyleft (GPL) dan non-copyleft. Lisensi copyleft menjamin bahwa program dan turunannya akan tetap berlisensi open source. Sementara lisensi non-copyleft mengizinkan penggunaan kode program open source untuk membuat produk propietary.

  • Lakukan Analisis Mendalam pada Kandidat Terbaik

Analisis Mendalam pada Penambahan Fungsionalitas

Bila suatu program open source tidak memiliki suatu fungsi yang anda butuhkan, maka anda perlu memeriksa apakah akan menambahkan fungsionalitas tersebut secara in-house atau dengan membayar pihak lain untuk melakukannya.

Jika anda mempertimbangkan untuk melakukannya secara in-house, mintalah seorang profesional software untuk memeriksa dokumentasi desain program dan kode programnya untuk melihat seberapa baik implementasinya. Program yang didesain dengan baik akan lebih mudah dipahami dan dimodifikasi. Beritahukan keinginan anda pada mereka. Hal ini memungkinkan mereka memberitahu anda seberapa banyak usaha yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anda tersebut. Komunikasikan juga dengan pihak developer proyek, barangkali ada proyek yang sedang berjalan untuk menambahkan sebagian dari fungsi-fungsi tersebut.

Analisis Mendalam tentang Keamanan

Pemeriksaan keamanan suatu software memang tidak mudah. Namun setidaknya ada beberapa kriteria untuk menyatakan suatu software aman untuk digunakan. Kriterianya adalah:

  1. beberapa bagian dari program memerlukan hak istimewa untuk dijalankan, misalnya hanya bisa diakses oleh administrator.
  2. Berusaha mengedepankan kesederhanaan, sebab desain yang sederhana biasanya lebih aman
  3. program memeriksa input secara hati-hati
  4. terdapat sedikit permasalahan saja ketika dipindai dengan program pemindai kode program, misalnya RATS dan Flawfinder
    • Kesimpulan

Sebelum menyimpulkan, presentasikan hasil dari evaluasi yang telah dilakukan. Lalu sampaikan solusi yang anda rekomendasikan disertai penjelasan ringkas mengenai mengapa solusi tersebut merupakan jawaban yang tepat atas permasalahan yang ada. Identifikasikan empat langkah dasar (identifikasi, review, bandingkan, analisis) yang telah dilakukan, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk evaluasi.

Identifikasikan alternatif-alternatif utama (termasuk alternatif yang direkomendasikan) dengan penjelasan singkat tiap alternatif. Bila diinginkan, setiap alternatif bisa didiskusikan dengan lebih detail. Akhirnya, simpulkan kembali rekomendasi yang sudah final, dengan penjelasan ringkas mengapa alternatif tersebut dianggap sebagai solusi terbaik.

  • Contoh Kasus
    • Hollywood

Linux telah menjadi jawara di industri film. Hampir semua server dan desktop yang ditujukan untuk pembuatan cerita animasi dan efek visual dijalankan dengan Linux. Film-film blockbuster yang diputar di bioskop-bioskop hari ini dibuat dengan Linux. Khususnya film-film yang diproduksi oleh Disney/Pixar, Dreamworks Animation, Sony, Industrial Light&Magic (ILM), dan studio-studio Hollywood lainnya. Daftar film Hollywood yang dibuat dengan bantuan Linux dapat dilihat di Lampiran D.

Film Titanic, dibuat oleh studio Digital Domain

Film pertama yang dibuat dengan Linux Renderfarm, Titanic, memenangkan 11 Academy Awards (Oscar) tahun 1998, termasuk Best Picture. Umumnya, film-film Hollywood pada tahun-tahun berikutnya digarap dengan Linux.

GNU\Linux merupakan sistem operasi paling populer untuk film cerita dengan biaya besar yang banyak melibatkan animasi dan efek visual. Lebih dari 95% server dan desktop di perusahaan animasi dan efek visual berskala besar menggunakan Linux. Orang-orang di luar industri film, bahkan mereka yang berkecimpung di dalamnya, tidak menyadari bahwa Linux sangat merajai studio-studio besar. Linux telah menjadi norma di Hollywood dan dianggap sebagai state-of-the-art.

Hollywood lebih memilih Linux karena di tangan yang tepat, ia lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Pada perusahaan besar yang memiliki ribuan server dan desktop, ekonomi dan efisiensi massif dari penggunaan Linux sangat terasa. Pada perusahaan produksi yang lebih kecil, Windows dan Mac seringkali lebih popular karena ekonomi skala dan efisiensi massif kurang terasa. Namun ada juga beberapa perusahaan kecil yang menggunakan Linux sebagai sistem utama. Beberapa yang lain memadukan Mac desktop dengan Linux sebagai server.

Tidak seperti Windows atau Macintosh, tidak ada perusahaan yang menjadi pemilik Linux. Para developer dari berbagai perusahaan menyumbangkan kode program untuk Linux yang tersedia secara bebas dan gratis serta dapat berjalan pada perangkas keras jenis apa saja. Perusahaan seperti HP, Dell, IBM, Verari, Boxx, dan lain-lain membangun sistem Linux yang memenuhi spesifikasi dan kebutuhan industri film.

LinuxMovies.org adalah tempat berkumpulnya 300 teknolog yang saling membantu mendukung Linux dalam aplikasi-aplikasi industri film dan mengembangkan teknologi gambar bergerak di Linux.

  • Rumah Sakit Pertamina Jaya

Rumah Sakit tentu mau merawat orang sakit karena virus. Rumah Sakit tidak ingin direpotkan virus. Linux pilihannya. Rumah Sakit perlu software yang efektif (tepat guna) dan efisien (hemat biaya). Jika memilih software legal dengan lisensi berbayar, maka perlu biaya sekitar Rp 5 milyar.

Dengan menggunakan Linux dan FOSS, hanya perlu biaya sekitar Rp 1,6 milyar. Hemat lebih dari 70 persen. Dokter, perawat, apoteker, dan staf tata usaha tidak kesulitan menggunakan Linux, karena tugasnya hanya menggunakan komputer untuk kelancaran kerja, bukan menginstal dan mengupgrade, tidak harus hapal perintah, tidak perlu tahu kompilasi, apalagi membuat program.

  • Telah Menjadi Pilihan Utama di Industri
  1. Telekomuniasi: TELKOM (80 %, sekitar 8.000 pc), dll.
  2. Pelayaran: Samudera Indonesia (sekitar 2.000 pc), dll.
  3. Penerbangan: Garuda Indonesia, Merpati, dll.
  4. Otomotif: Astra Group, Tiga Berlian Group, dll.
  5. Medis: RS Pertamina Jakarta, RS Melia Cibubur, dll.
  6. Penerbitan: Percetakan dan Penerbit Dian Rakyat
  7. Obat dan Makanan: Konimex, Nufarindo, APL, dll.
  8. Ekspedisi: Beberapa perusahaan kurir dan kargo.
  9. Internet Provider: Semua ISP, NAP, webhosting, dll.
  10. Lain-lain: Google, DreamWorks, Pixar, Detik, Tempo, dll.

License

Berbisnis Software Gratis Copyright © by Amin Rois Sinung Nugroho. All Rights Reserved.