"

9 Bab 9 Penyedia Distribusi Linux

Saat ini sudah ada berbagai pihak yang memaketkan distro dengan berbagai fasilitas dan keunggulan. Sudah ada ratusan distro terdaftar di Distrowatch.Com, portal distribusi Linux. Distro-distro besar seperti SUSE dan Redhat memang diakui oleh perusahaan-perusahaan TI besar dunia, yang digunakan oleh dunia bisnis. Namun utamanya, mereka bermain di sisi enterprise Linux yang bisa mendatangkan banyak uang bagi perusahaannya. SUSE sendiri, selain dari distro enterprise, juga masih tetap mendapatkan pemasukan dari distro profesionalnya.

Secara umum, distro-distro besar tersebut memang telah bisa memenuhi apa yang kita butuhkan. Kita butuh server, kita bisa memilih SUSE enterprise atau Red Hat Enterprise Linux. Kita butuh desktop yang baik, kita bisa memilih SUSE profesional. SUSE profesional pun sudah dilengkapi dengan kemampuan menjadi server kecil-kecilan.

Sudah banyak distro dibuat dengan tujuan kegunaan umum maupun yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik.

  • Pengetahuan Teknis

Pengetahuan yang diperlukan relatif mudah didapatkan. Hampir semuanya tersedia di internet. Anda harus menguasai teknik-teknik pemaketan distro. Setidaknya anda harus mampu memaketkan distro dengan metode remaster dari distro besar yang populer. Alangkah lebih baik lagi bila anda memiliki pengalaman membangun distro Linux dari nol (Linux From Scratch).

Distro Linux adalah kernel Linux ditambah dengan kumpulan paket-paket software dari proyek GNU dan yang lainnya, yang dibundel menjadi satu, dengan tujuan untuk mempermudah proses distribusi software tersebut. Ibarat sebuah mobil, Linux, atau tepatnya kernel Linux adalah mesin utamanya. Ini yang dikembangkan oleh Linus Torvalds dan kawan-kawan. Sedangkan sasis, rangka, roda, per, dan sebagainya disatukan oleh perusahaan karoseri. Demikian juga (kernel) Linux, untuk bisa dipergunakan, dilengkapi aplikasi pendukung seperti aplikasi server, desktop manager, aplikasi office dan banyak aplikasi lain sesuai kebutuhan. Ini yang dilakukan oleh RedHat, SuSE, Debian, Mandriva, dan beberapa distributor lainnya. Mereka mendistribusikan Linux kepada pengguna, lengkap dengan aplikasi-aplikasi pendukung siap pakai.

Aspek yang membedakan antar distribusi berkisar tentang proses instalasi (memasang program ke komputer sehingga bisa digunakan setiap dibutuhkan), aplikasi yang disertakan, dan program bantu yang disediakan. Masing-masing distro biasanya memiliki tampilan panduan instalasi yang berbeda. Namun saat ini, hampir semua distro besar sudah memiliki tampilan grafis yang cantik dan mudah untuk memandu proses instalasi. Hanya beberapa yang masih mempertahankan mode teks, misalnya Debian dan Slackware. Aplikasi yang disertakan secara default juga agak berbeda. Meskipun ada aplikasi standar yang hampir selalu tersedia di setiap distro.

Dalam pengertian sempit, distro berarti pemaketan kernel dan berbagai utilitas dan aplikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian, setiap orang dapat membuat distro sendiri-sendiri. Namun, dalam pengertian luas, yang disebut sebagai distro adalah distro yang menyediakan support setelah distro tersebut dibuat. Jadi, distro yang dibuat untuk kepentingan pribadi tanpa adanya support setelahnya tidak termasuk dalam pengertian distro secara luas.

Sedangkan distro yang sudah mapan bisa ditandai dari adanya dukungan komersial dari suatu perusahaan, memiliki dukungan komunitas yang kuat atau dukungan perorangan namun cukup baik. Contoh dukungan perorangan yang baik adalah yang terjadi pada distro Slackware. Sejak versi 1 hingga versi 9, distribusi Slackware relatif dirawat sendiri oleh Patrick Volkerding. Distro yang sudah mapan juga bisa ditandai dari umurnya, lay out distro yang jelas dan umur paket yang stabil. Selain itu, distro yang baik seharusnya memiliki jadwal rilis yang baik dan teratur. Misalnya Ubuntu dan Fedora memiliki jadwal rilis 6 bulan sekali.

Saat ini distribusi Linux terbagi dua secara teknis, yaitu distro installer atau alternate dan distro Live CD/DVD. Distro installer mengemas paketnya dalam bentuk menu instalasi. Sebelum dapat digunakan, distro jenis ini harus diinstal terlebih dahulu. Saat ini hampir semua distribusi Linux sudah memiliki antar muka grafis untuk memandu proses instalasi.

Sedangkan distro LiveCD/DVD dapat langsung dijalankan dengan metode boot dari CD/DVD. Kekurangannya adalah kecepatannya terbatas karena transfer rate CD/DVD ROM ke RAM lebih rendah dibandingkan transfer rate harddisk ke RAM. Kini teknologi LiveCD/DVD juga sudah dilengkapi installer sehingga dapat diinstal setelah mencoba.

  • Metode Pembuatan Distro

Menurut Ahmad Sofyan (2006), ada beberapa metode yang dapat dipakai dalam membuat sebuah distro Linux.

Pertama, biasanya distro dipakai untuk diri sendiri. Distro ini dibuat   dengan basis LFS (Linux From Scratch – http://www.lfs.org), dan semua aplikasi dikompilasi dari pristine code (kode program murni). Proses pembuatan dengan distro ini sangat membantu pembuat untuk memahami seluk beluk distro (dan seluk-beluk Linux pada umumnya) dan layout masing-masing distribusi. Kelemahan bentuk ini adalah distronya tidak bisa dibuat satu ISO yang bisa diinstal (kalaupun bisa, akan membutuhkan effort atau usaha yang banyak), sehingga sulit untuk didistribusikan kembali.

Bentuk kedua, adalah membuat distro dari turunan distro besar yang sudah mapan.

Membuat distro dengan memodifikasi distro yang sudah mapan atau remastering juga pilihan yang baik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses distribusi dan efisiensi perawatan aplikasi. Sedangkan metode remaster secara manual dilakukan agar dapat melakukan kustomisasi lebih banyak. Sebab, tool-tool yang sudah dikembangkan untuk memudahkan pembuatan remaster distro secara otomatis (baik dengan script maupun menggunakan tampilan grafis sebagai front-end dari script) umumnya memiliki opsi modifikasi yang terbatas.

  • Perencanaan Pembuatan Distro

Saat ini, membuat distro untuk memenuhi keinginan semua user alias general purpose distro adalah hal yang hanya akan menghabiskan tenaga. Apalagi bila hanya didukung oleh sedikit pengembang. Kalau dipaksakan, mungkin akan menjadi distro yang tidak pernah dirilis. Lebih baik membuat distro untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik dan dirawat dengan baik.

Sebaiknya buat rencana pengembangan yang realistik sehingga dapat dirilis secara rutin. Hindari memasukkan semua fitur pada rilis awal. Melainkan dijadwalkan secara bertahap.

  • Produk yang Dapat Disediakan

Pengguna komputer sangatlah bervariasi. Ada pengguna komputer umum dan ada pengguna komputer yang khusus pada bidang-bidang tertentu. Untuk membuat distro yang bersaing langsung dengan SUSE atau Red Hat jelas merupakan tindakan yang terlalu berani, terutama jika tidak memiliki sumber daya sebesar mereka. Namun bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Anda bisa memulai dari distro kustom untuk mengejar mimpi membangun distro sebesar RedHat atau SUSE. Luasnya penggunaan komputer masih membuka peluang untuk pengembang distro kustom atau distro khusus.

Di dunia Linux, saat ini ratusan distro telah tersedia. Mulai yang sangat serius sampai yang hanya berusia bulanan. Untuk distro-distro umum, SUSE, Red Hat, Debian, Gentoo, Slackware, Mandrake (Mandriva) masih berada pada posisi puncak. Selain distro-distro umum, berbagai distro khusus juga banyak tersedia. Ada yang bermain di dunia handheld. Ada yang bermain di sisi utiliti jaringan. Ada yang bermain di komputasi thin client (diskless). Dan masih banyak lagi. Untuk bersaing dengan mereka, sumber daya yang dibutuhkan masih relatif kecil. Walau, sekali lagi, pasarnya pun tidak seluas distro umum. Namun, apabila memang serius, maka beberapa bidang ini masih cukup menarik.

  • Distro Migrasi Desktop

Anda bisa membantu rencana migrasi suatu perusahaan atau instansi dari Windows ke Linux. Salah satunya adalah dengan membuatkan distro khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Distro ini bisa hanya berupa remaster, tidak perlu membuat dari nol. Anda bisa melakukan berbagai kustomisasi, baik kustomisasi ringan (aplikasi dan tampilan) atau pada level yang lebih rendah (misal kustomisasi kernel). Beberapa komponen yang dapat anda kustomisasi adalah:

Aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan klien. Sebelumnya, anda dapat mengumpulkan data dai klien mengenai aplikasi apa saja yang biasa mereka gunakan di Windows. Selanjutnya diidentifikasi apakah aplikasi open source serupa sudah dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bila tidak, solusi apa yang akan diambil. Apakah akan dijalankan dengan emulator, tetap menggunakan Windows pada beberapa PC, atau meletakkan aplikasi tersebut di server dan diakses dengan klien desktop Linux. Penjelasan mengenai pemilihan aplikasi open source yang lebih jelas bisa dibaca pada Bab 8 buku ini.

Perangkat keras yang dimiliki dan digunakan oleh klien juga perlu anda data. Sehingga anda bisa menawarkan solusi yang dioptimalkan untuk perangkat keras yang dimiliki oleh klien. Optimasi bisa berupa penggunaan desktop yan ringan untuk hardware tua. Bisa pula penambahan fasilitas kernel tebaru unk hardware paling anyar.

Penampakan dan tampilan sebaiknya juga anda perhatikan. Anda bahkan bisa menawarkan tampilan yang khas milik instansi tersebut. Misalnya start menu dengan logo peusahaan atau instansi yang menjadi klien anda. Ditambah dengan icon dan warna dasar yang mewakili nilai-nilai yang dianut instansi tersebut. Namun jangan lupa bahwa penampakan selain memang harus menarik juga harus memudahkan penggunanya. Jangan sampai mengorbankan usabiltas hanya demi kecantikan tampilan desktop.

Bahasa yang digunakan untuk menu utama maupun aplikasi-aplikasi yang ada juga bisa disesuaikan. Di sinilah keunggulan open source dalam hal lokalisasi. Anda bisa memanfaatkan atau memberikan kontribusi penerjemahan berbagai komponen distro dan aplikasi yang umumnya diletakkan pada berkas po.

Codecs multimedia juga bisa anda paketkan pada distro yang anda buat untuk klien. Namun perhatikan masalah lisensi. Jelaskan kepada klien anda agar mereka bisa bertanggung jawab dan memahami bahwa berbagai format multimedia populer berlisensi propietary. Jelaskan pula alternatif codecs yang free. Sebab, kebanyakan pengguna tidak peduli dengan hal ini, yang penting bisa memutar mp3 dan menonton flm.

Manual Migrasi juga merupakan suatu keniscayaan. Dokumentasi sebaiknya mudah diakses, misalnya dijalankan secara otomatis pada startup pertama kali. Setidaknya manual bisa menjelaskan dasar-dasar penggunaan desktop dan bagaimana memulai suatu aplikasi. Penjelasan singkat mengenai kegunaan tiap aplikasi juga diperlukan. Selebihnya bisa diserahkan pada manual yang disediakan masing-masing aplikasi.

Bentuk LiveCD/DVD juga bisa menjadi pilihan menarik bagi klien yang ingin mencoba terlebih dahulu. Atau disediakan untuk beberapa orang yang sering berpindah komputer dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Namun bagi klien perusahaan atau instansi yang hanya menggunakan komputer yang menetap, sebaiknya menggunakan mode distro yang diinstal. Dengan demikian tidak lagi diperlukan CD dan bisa berjalan lebih cepat. Anda tentu bisa memodifikasi menu instalasi agar bila dipersingkat, sehingga suatu saat klien anda bisa menginstal sendiri.

Anda juga bisa menawarkan paket pelatihan bersama dengan distro kustom yang anda buatkan untuk klien. Sehingga klien tidak perlu lagi mencari lembaga yang melatih karyawannya untuk menggunakan distro anda. Anda bahkan bisa menambahkan layanan subscription maintenance atau update dan troubleshooting. Tentunya dengan harga yang bisa anda pertanggungjawabkan.

  • Distro Game

Meski saya belum pernah menemukan hasil penelitian yang relevan, hampir semua pengguna komputer menyukai aplikasi permainan. Setidaknya untuk melepas penat setelah sepulang sekolah atau selesai jam kantor. Tidak ada salahnya bila anda memaketkan distro yang berisi game-game open source yang populer dan dijual dengan harga yang pantas. Berikut ini hal-hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan:

Sertakan aplikasi game dari berbagai kategori bila anda ingin menjangkau pengguna umum. Ada game arcade, card, first person shooter (FPS), strategi, fantasy, dan sebagainya. Anda juga bisa membidik masing-masing kategori permainan secara khusus dengan menyediakan berbagai seri distro game.

Sebaiknya sediakan juga distro game anda yang dibasiskan pada beberapa distro besar. Namun, ini bukanlah suatu keharusan. Sebabnya adalah, pecinta distro fedora misalnya, akan lebih senang menggunakan distro game berbasis fedora daripada harus beralih ke ubuntu hanya untuk memainkan game tertentu. Baik karena mereka lebih familiar dengan distro yang biasa mereka gunakan, atau mereka memang sudah jatuh cinta dan tidak mau berpaling ke distro lain.

Sediakan juga aplikasi umum yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi, pengguna distro anda tidak akan kesulitan bila di tengah permainan tiba-tiba muncul ide untuk tugas-tugas kantor atau tugas-tugas sekolah.

Sertakan drivers untuk berbagai kartu grafis dan kartu suara. Berjalannya kartu grafis secara optimal adalah prasyarat utama untuk berbagai permainan terbaru. Apalagi yang memanfaatkan grafik 3D yang canggih nan memukau. Setidaknya anda perlu menyertakan driver propietary dari nVIDIA dan ATI yang merupakan produsen kartu grafis ternama.

Tampilan bisa anda buat agar tampak sesuai dengan tema game yang dipaketkan. Dilengkapi dengan ikon-ikon karakter game yang ada. Bahasa yang dipaketkan juga bisa anda sesuaikan agar lebih mudah digunakan dan menjangkau kalangan lebih luas.

Bentuk LiveCD/DVD atau Installer juga bisa menjadi pilihan dalam product line anda. Seri LiveCD/DVD bagi mereka yang mempunyai perangkat keras memadai, dan ingin bermain secara instan tanpa direpotkan oleh proses instalasi. Sementara seri Installer diperuntuk-kan bagi mereka yang memang serius ingin bermain dengan nyaman tanpa harus selalu memasukkan CD/DVD ke dalam drive optik.

 

  • Distro Pendidikan

Agar dunia pendidikan kita tidak tercemar oleh berbagai aplikasi bajakan, buatlah distro khusus pendidikan. Dengan demikian, generasi penerus bangsa ini tidak lagi dicekoki dengan aplikasi bajakan sejak usia dini. Hal ini sangat berbahaya bila diteruskan. Anda bisa membuatnya untuk berbagai jenjang pendidikan. Anda bisa melakukan berbagai kustomisasi.

Aplikasi pendidikan yang disertakan bisa disesuaikan dengan jenjangnya masing-masing. Sudah banyak aplikasi open source yang sesuai untuk jenjang pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Anda bisa menemukannya pada section Education di repositori berbagai distro populer.

Dari segi tampilan, tentu bisa anda kustomisasi agar bergaya edukasi dan berkesan intelektual. Bahasa Indonesia dan bahkan bahasa daerah bisa anda tawarkan untuk memudahkan pembelajaran.

Anda juga bisa menyertakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang dibuat oleh tim dari Departemen Pendidikan Nasional. Agar lebih membantu, anda bisa menyediakan fasilitas untuk memudahkan pembacaan dan pencetakan BSE tersebut. Misalnya dengan membuatkan link di desktop atau aplikasi pembaca PDF.

Aplikasi umum tentu juga tetap perlu disertakan untuk kebutuhan sehari-hari. Barangkali anda bisa mengurangi paket-paket game bila ruang kosong dalam CD yang anda tawarkan sudah tidak mampu menampungnya. Sebagaimana pada distro game di atas, anda juga bisa menawarkan pilihan LiveCD/DVD dan Installer.

 

  • Utility Jaringan

Di bidang ini, banyak sekali produk yang telah tersedia. Mulai dari distro satu disket untuk router, firewall, network monitoring, dan lain sebagainya. Media yang digunakan selain disket adalah CD-ROM. Dengan menggunakan disket atau CDROM, komputer yang difungsikan sebagai router, fi rewall, atau network monitoring console tidak akan membutuhkan harddisk dalam beroperasi.

Karena jaringan adalah mutlak digunakan, maka bidang yang satu ini jelas selalu menarik. Anda bisa saja membangun distro yang sesuai dengan pengetahuan Anda di jaringan, membungkusnya dengan software yang mudah digunakan (bisa membuat sendiri, bisa mengambil atau memodifikasi dari yang sudah ada), dan menjualnya dengan harga yang masuk akal (misal US$5–10). Kalau memang produknya bagus, pasti ada yang beli. Pasar jaringan masih sangat besar. Total dihitung, komputer sederhana tanpa monitor dengan beberapa kartu jaringan, masih lebih murah dibandingkan dengan alat yang sebenarnya (tergantung hardware yang digunakan, penghematan bisa sampai 50%). Tentu saja, distro yang dibuat tidak boleh kalah dari sisi ketersediaan management console berbasis web, dan live monitoring misalnya.

  • Komputasi Thin Client

Tujuan membangun distro ini adalah untuk menyediakan distro yang bisa melayani thin client dengan maksimal. Benar bahwa SUSE atau Red Hat bisa digunakan sebagai server thin client dengan memanfaatkan LTSP (Linux Terminal Server Project) standar. Benar bahwa distro K12LTSP juga sudah sangat baik. Tapi, peluang yang ada masih sangatlah besar.

Thin client sendiri merupakan seni tersendiri untuk memanfaatkan komputer tua yang telah diangkut ke gudang. Dengan memanfaatkan LTSP misalnya, komputer-komputer tua tersebut bisa digunakan kembali. Ide yang mungkin adalah membangun distro untuk melayani thin client, lengkap dengan konfigurasi DHCP, TFTP, NFS, dan XDMCP dalam satu interface yang mudah. Tentu saja, ini bisa memanfaatkan konfigurasi LTSP itu sendiri. Namun, Anda selalu bisa membuatnya lebih mudah, bukan? Selain itu, sedikit modifikasi kernel LTSP agar lebih mendukung berbagai peralatan juga mungkin diperlukan. Perbanyak juga opsi client pada saat startup, dan lengkapi semuanya dengan user interface yang me narik, kalau perlu bisa dikonfi gurasi dari web.

  • Distro Supersederhana

Kadang-kadang, sederhana itu begitu indah. Dan, terlalu canggih bisa menjadi menyebalkan. Penulis sebenarnya masih begitu cinta dengan DOS. Di komputer, penulis bahkan memiliki DOS yang legal terinstal sebagai image vmware, sehingga setiap saat nostalgia bisa dilakukan. Saat ini, distro sudah begitu canggih, tapi tidak semua pengguna membutuhkan kecanggihan yang ada. Bagaimana kalau ada distro cukup satu disket yang langsung berisikan aplikasi tertentu, yang memungkinkan penyimpanan data ke media removeable lain?

Sebagai penyedia distro, Anda tentu bisa melayani pembuatan distro custom, dan di sana, barang kali Anda bisa menarik bayaran. Satu hal yang menarik adalah bahwa Anda tidak harus selalu start dari nol besar. Pembuatan distro bisa dimulai dengan memodifi kasi distro yang sudah ada. Walaupun, dengan membangun distro dari nol, Anda akan memiliki pengetahuan tertentu untuk menambahkan atau mengurangi beberapa hal pada level yang lebih rendah untuk optimasi lebih lanjut.

Pada akhirnya, sebagai pembuat distro, alangkah baiknya apabila usaha maintenance tidak dilupakan. Ini adalah masalah klasik pembuat distro Linux. Linux berkembang sangat pesat dan begitupun juga dengan software-software open source lain. Begitu distro sudah tidak di-maintenance, boleh dikatakan distro tersebut sudah mati. Pengguna pun akan berpindah.

  • Sumber Dana

Model bisnis atau sumber dana yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  1. menarik biaya untuk penyediaan dukungan teknis dan perawatan distro. Sebaiknya anda mematok harga. Namun harus sepadan dengan kualitas dan tanggung jawab yang akan anda berikan. Jangan terlalu murah dan jangan terlalu mahal.
  2. solusi terpadu sampai selesai instalasi, dilengkapi dengan pelatihan kepada para pengguna.
  3. value added di versi pro, dan brand licensing
    • Contoh Sukses
      • Canonical

Canonical didirikan oleh Mark Shuttleworth pada tahun 2004. Saat ini, ia dikenal sebagai perusahaan di balik distribusi Ubuntu. Ubuntu tersedia dalam versi desktop, alternate, dan server. Vesi desktop  tampil dalam bentuk LiveCD yang juga dapat digunakan sebagai installer. Sedangkan versi alternate dapat digunakan untuk menginstal Ubuntu dalam mode teks. Canonical menyediakan service, support, training, certification, dan consulting Ubuntu. Baik yang gratis maupun yang berbayar untuk versi korporat misalnya.

Dana besar Canonical antara lain berasal dari hasil penjualan perusahaan Thawte milik Mark Shuttleworth ke Verisign. Thawte ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan transaksi online. Penjualan Thawte seharga US$575 juta ini terjadi pada 1999. Selain mensponsori pengembangan keluarga Ubuntu, Canonical juga melakukan aktivitas promosi free software. Antara lain dengan turut menjadi sponsor acara Software Freedom Day. Selain itu Canonical juga terlibat dalam beberapa proyek software non-free.

 

 

Rilis pertama Ubuntu diumumkan pada September 2004. Meski termasuk pendatang baru dalam dunia distro, namun proyeknya dan milisnya segera ramai dengan para pengguna yang sangat tertarik dan para pengembang yang antusias. Beberapa tahun berikutnya, Ubuntu telah menjadi distro Linux desktop yang paling populer dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan sistem operasi desktop yang mudah digunakan dan free yang dapat bersaing ketat dengan sistem operasi desktop propietary di pasaran. Ada apa di balik suksesnya Ubuntu sebagai desktop Linux yang paling banyak dipakai?

Pertama, proyeknya dibuat oleh Mark Shuttleworth, jutawan Afrika Selatan yang karismatik, mantan (dulunya) pengembang Debian, turis angkasa luar ke dua, di mana perusahaannya yang terletak di Isle of Man, Canonical Ltd membiayai proyek ini.

Kedua, Ubuntu telah belajar dari kesalahan yang terjadi pada proyek-proyek lain dan menghindarinya sejak awal—Ubuntu membangun infrastruktur berbasis web yang sangat baik dengan dokumentasi bergaya Wiki, fasilitas untuk melaporkan bug yang kreatif, dan pendekatan yang profesional kepada pengguna. Ubuntu juga merupakan pelopor dalam menyediakan dukungan update sekuriti hingga tiga tahun sejak rilis 7.04 (Feisty Fawn) dengan istilah LTS (Long Term Support).

Ketiga, terima kasih kepada pendirinya yang kaya raya, Ubuntu dapat mengirimkan CD gratis kepada setiap pengguna yang tertarik, sehingga penyebarannya sangat cepat.

  • RedHat

 

Situs web Redhat

Fedora dirilis secara resmi pada September 2004. Namun  asal-muasalnya merujuk pada pendirian Redhat Linux oleh Bob Young dan Marc Ewing pada tahun 1995. Pada tahun 1997, RedHat (si topi merah) memperkenalkan RPM (Redhat Package Manager—pengaturan paket RedHat) yang membuat revolusi manajemen paket aplikasi di Linux dan menyaingi Slackware yang sebelumnya merupakan distro yang banyak dipakai. RPM memudahkan proses instalasi atau pemasangan dan pencopotan program aplikasi di Linux. Berikutnya, Redhat menetapkan jadwal rilis yang teratur, setiap enam bulan sekali.

Pada tahun 2003, tepat setelah peluncuran RedHat versi 9, ada perubahan besar pada produk Redhat. Nama RedHat tetap dipakai untuk versi komersial RedHat yang dijual. Sedangkan versi gratis yang dikembangkan oleh komunitas untuk mereka yang menyukai Linux dinamakan Fedora Core. Setelah melalui kritik pada perubahan ini, akhirnya komunitas menerima distro “baru” ini. Fedora pun mendapatkan kembali statusnya sebagai distro yang sangat disukai di pasaran. Demikian pula dengan Redhat yang menjadi perusahaan Linux yang paling besar dan menguntungkan.

 

  • Novell SUSE

 

 

 

Situs web Novell SUSE Linux Enterprise

Awal dari Novell SUSE adalah ketika pada 1992, empat orang pecinta Linux asal Jerman yaitu Roland Dyroff, Thomas Fehr, Hubert Mantel dan Burchard Steinbild meluncurkan proyek bernama SuSE (Software und System Entwicklung) Linux. Cara mengucapkannya adalah soo-seh. Awalnya, SUSE dibangun berbasiskan Slackware. Namun, pada versi 4.2 yang dirilis pada Mei 1996, SUSE menjadi distro independen. Saat ini SUSE berpindah menggunakan RPM untuk manajemen paket softwarenya. Dan memperkenalkan Yast (Yet Another Setup Tool) untuk mengatur segala hal di SUSE.

Kelebihan SUSE yang membuatnya populer adalah tampilan desktop yang dipoles dengan baik, dokumentasi yang sagat bagus, dan kumpulan aplikasi yang sangat banyak. Novell Inc, membeli Suse pada akhir 2003 dan menjadikannya sebagai basis produk komersialnya. Novell harus mengeluarkan US$210 juta untuk mengakuisisi SUSE. Sejak dibeli Novell, pengembangan SUSE menjadi lebih terbuka, dan YAST –yang sebelumnya tertutup– dilisensikan di bawah GPL.

License

Berbisnis Software Gratis Copyright © by Amin Rois Sinung Nugroho. All Rights Reserved.